Pantai Lakey, sebuah pantai di
Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat yang terkenal di mata dunia
sebagai tempat berselancar terbaik kedua dunia, setelah Hawaii America,
ternyata terdapat sebuah misteri yang terus diungkap. Dimana, sekitar
800 meter dari pantai Lakey, terdapat sebuah goa peninggalan Jepang. Goa
Jepang yang puluhan tahun ditemukan seorang warga setempat itu, baru
mulai digali tahun lalu. Dimana, kondisi goa sudah banyak yang
tertutup batu-batu besar dan sudah tertimbun akar pohon-pohon besar.
“Saat ada TNI Manunggal Masuk Desa
(TMMD) tahun 2010 lalu, dilakukan penggalian dan berhasil dikelurkan
sedikitnya 8 truk batu-batu besar dari dalam goa. Di dalam goa terlihat
ada tangga sebanyak 69 buah, barak senjata, gudang perbekalan dan
lainnya. Sebelum digali, goa itu hanya berukuran kecil dan kita
membungkuk saat akan masuk. Goa juga hanya satu jalur dan jalur itupun
tertutup bongkahan batu besar,” kata salah seorang warga setempat,
Mahmud, kepada Reporter Global FM Lombok, Sabtu (16/7).
Dari pengakuan orang tua
terdahulu yang juga pernah mengerjakan pembuatan goa Jepang tersebut, di
dalam goa ada kamar komendan, kamar staff, kamar prajurit yang luas dan
beberapa kamar pertahanan. Disebutkan juga, dahulu jalur ke dalam goa,
dilalui truk dan kendaraan roda empat. Tapi jalur dalam goa saat
ditemukan sangat kecil, sehingga perlu dilakukan penggalian lebih banyak
dari kalangan archeology. Selain itu, kamar-kamar tersebut belum
ditemukan, karena jalur goa tertutup bebatuan.
Bukit di Dusun Ncangga Desa Hu’u
Kecematan Hu’u Dompu itu, dijadikan sebagai benteng pertahanan Jepang.
Dari atas goa ditemukan pos pengintaian yang menghadap ke laut. Sebab,
pantai Lakey diperkirakan menjadi tempat pelabuhan tentara Jepang dan
tempat pengiriman rempah-rempah, makanan dan persenjataan. Saat
ditemukan goa Jepang itu, tidak sedikit masyarakat yang melakukan
penggalian dan menjarah, karena diduga terdapat harta karun yang
ditinggalkan tentara Jepang.
Pernah juga lanjutnya, ditemukan
seorang wisatawan asal Jepang yang membawa sebuah peta dan menelusuri
goa Jepang. Diduga peta itu berasal dari pemberian pejabat atau mantan
tentara Jepang yang sudah meninggal. Kemungkinan juga peta itu
menunjukkan lokasi dimana harta karun yang ditinggalkan tentara Jepang.
Memang berbagai misteri dari kumpulan cerita-cerita orang tua dulu
tentang keberadaan goa Jepang perlu ditelusuri pemerintah atau pihak
terkait lainnya.
“Kita tidak boleh bangga, di
daerah kita ditemukan goa Jepang. Sebab, dibalik goa Jepang, ada cerita
dan pengorbanan rakyat atau nenek moyang kita yang dipekerjapaksakan
untuk membuat goa Jepang itu. Kita tidak tahu berapa nyawa dari nenek
moyang kita yang menjadi korban. Tapi dengan ditemukan dan digali
keberadaan goa Jepang itu, kita bisa menapak tilas sejarah, kemudian
menghormati dan mengenang perjuangan para pejuang bangsa,” tegasnya.
Ke depan, goa Jepang perlu
ditata menjadi sebuah obyek wisata, selain pantai Lakey. Bisa saja
menjadi obyek wisata out bond yang menantang dan perlu ditakar beberapa
ekor kijang sebagai icon dari NTB. Goa Jepang juga perlu diperkenalkan
kepada para siswa, baik pramuka, kemah bhakti dan pelajaran luar
sekolah, sehingga mengenal sejarah goa Jepang di daerahnya. Pada
gilirannya, para guide juga perlu dipersiapkan untuk bisa menjelaskan
secara mendetail keberadaan goa Jepang kepada setiap wisatawan yang
datang untuk berkunjung.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !